Surakarta, Sabtu 7 Oktober 2023. Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menghadiri undangan rapat kerja wilayah (Rakerwil) Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHBP) Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Jawa tengah yang bertempat di Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH. Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). MLH PWM Jateng dipersilakan langsung mengisi acara begitu tiba di lokasi karena datang lebih awal. Tepat waktu.
Dalam acara tersebut, Dr. Sobri, M.P selaku Ketua MLH PWM Jateng hadir sebagai narasumber pembahasan Fikih Lingkungan dan juga hadir Dra. Lilik Tri Prihantini selaku Ketua LLHPB PWA Jawa Tengah.
Dr. Sobri menyampaikan bahwa teologi lingkungan mengajarkan manusia untuk harmonis dengan lingkungan atau alam. Agama melarang umatnya untuk merusak keseimbangan alam. Menjaga lingkungan menjadi amanah dari Allah SWT yang harus ditunaikan oleh kita semua selaku umat beragama. Jika kita lalai bahkan merusak lingkungan, maka kita dapat dikatakan telah berlaku zalim.
Sayangnya, fakta-fakta hari menunjukkan sebaliknya. Laju modernisasi dan petumbuhan penduduk menimbulkan beragam problem kerusakan lingkungan dan krisis pangan serta energi. Hari ini, kita menghadapi persoalan sampah, banjir, kekeringan, kebakaran, kelaparan, penyakit akibat perkembangan produk energy dan food hingga Covid-19 yang masih basah di ingatan kita semua.
Di Indonesia sendiri, beragam problem lingkungan dan krisis pangan di atas sudah kita rasakan bersama. Sayangnya, kita masih tertinggal dari negara lain dalam mengatasi dampak tersebut. Khususnya dalam memajukan ekonomi melalui kedaulatan pangan dan menciptakan produk bernilai tambah tinggi.
Lantas, apa solusi yang bisa kita lakukan?
Teknologi Lingkungan dalam Islam
Islam sangat mendukung umatnya untuk menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini terang disebutkan dalam Al Qur'an seperti QS. Al Alaq 1-5 salah satunya. Fungsi IPTEK dalam Islam adalah untuk menciptakan kesejahteraan, kemudahan, kenyamanan, dan kebahagiaan manusia. IPTEK juga menjadi jalan bagi manusia untuk mengenal Sang Pencipta sehingga membuat kita tunduk dan sujud kepada-Nya.
IPTEK juga menjadi sarana umat Islam dalam menunaikan amanah untuk menjaga lingkungan. Salah satu produk IPTEK yang dapat diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kejahatan lingkungan hari ini adalah teknologi Bioreaktor Kapal Selam (BKS) yang ditemukan oleh Bapak Dr. Sobri, Ketua MLH Jawa Tengah.
Teknologi BKS memiliki peran yang sangat strategis dan menjadi solusi konkret problem lingkungan hari ini. Sebab, BKS dapat mengubah sampah dan limbah plastik menjadi produk baru yang lebih bermanfaat dan bernilai tambah. Teknologi BKS juga dapat mengubah sampah organik menjadi biogas dan listrik (energi) serta pupuk organik untuk menyehatkan tanah-tanah di Indonesia yang sudah banyak yang rusak akibat pengolahan yang tidak ramah lingkungan.
Antusiasme LHPB 'Aisyiyah
Teknologi BKS Dr. Sobri mendapatkan respons positif dan antusiasme dari LHPB 'Aisyiyah. Dalam pertemuan tersebut, LLHPB bersepakat untuk mengunjungi langsung teknologi BKS di Langse, Kabupaten Pati.
Selain mengisi sesi materi fikih lingkungan, kunjungan MLH Jateng ke Rakerwil LHPB 'Aisyiyah Jateng juga menjadi kesempatan bagi MLH Jateng untuk belajar untuk kesiapan Rakerwil MLH Jateng nanti. Pertemuan ini juga menjadi bentuk realisasi amanah dan arahan Bapak Dr. KH. Tafsir, M.Ag, Ketua Umum PWM Jawa Tengah, dalam Rapat Pleno PWM Jateng agar MLH Jateng berkolaborasi dengan LHPB 'Aisyiyah untuk fokus menangani problem sampah di Jawa Tengah.
*(mlhjateng/alif.s)
Posting Komentar untuk "Majelis Lingkungan Hidup dan LLHPB Aisyiyah Membahas Fikih Lingkungan Berbasis Teknologi Kapal Selam"