Aksi kolaborasi antara Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah beserta dengan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah sudah mulai menemukan titik temu. Kedua Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) tersebut bertemu hari Sabtu tanggal 25 November 2023 bertempat di Laboratorium Biioreaktor Selam Langse Pati Jawa Tengah. Acara dipimpin langsung Ketua PWA Jawa Tengah. Turut hadir ibu-ibu PDA Pati lengkap dengan tim LLHPB Acara dikemas dalam rembugan FGD (forum Group Discussion) dan dipandu oleh Irwan Setiabudi, M.M.R.
Dr. Eni Winaryati, M.Pd., Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah menyatakan Aisyiyah sangat tertarik terhadap isu lingkungan hidup. Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga sudah memulai pertemuan Global Forum for Climate Movement tanggal 17 - 18 November 2023 bertempat di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Ibu Eny sangat antusias terhadap program LLHPB berkolaborasi dengan MLH PWM. Beliau berharap qoryah thoyyibah menjadi titik temu untuk terbentuknya ranting yang berbasis lingkungan dan edu wisata. Ranting terdapat program penanganan sampah mulai dari pemilahan sampah hingga pengolahan kotoran ternak dan manusia.
Hubungan saling menguntungkan didesain dengan cara ranting dapat memberi manfaat dari biogas, pupuk, dan listrik kepada warganya. Sementara warga memberi kontribusi berupa penyedia sampah dan kotoran sebagai sumber produksi. LLHPB memiliki kelebihan di bagian SDM dan kontinuitas program, sementara MLH memiliki produk teknologi lingkungan Bioreaktor Kapal Selam.
Dr. M. Sobri, S.Pt., M.P., selaku tuan rumah menyambut baik dan berterima kasih kepada PWA Jawa Tengah yang sudah bersedia mengunjungi Laboratorium BKS di Langse Pati Jawa Tengah. Beliau menjelaskan bagaimana BKS secara teknologi membutuhkan social engineering (rekayasa sosial). Kolaborasi LLHPB dan MLH menjadi awal dari kolaborasi dengan UPP yang lain.
Qoryah thoyyibah berbasis lingkungan dan edu wisata membutuhkan sistem yang berkait. Limbah kotoran ternak membutuhkan pengelolaan ternak bisa kolaborasi dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM). Limbah kotoran manusia semisal di pesantren bisa kolaborasi dengan Lembaga Pembinaan Pesantren (LPP). Manajemen ekonomi lingkungan menjadi menarik jika Majelis Ekonomi terlibat di dalamnya. Tak kalah penting, Majelis Hukum dan Ham bisa terlibat aktif di pembuatan Perjanjian Kerjasama.
Judie Artha, S.T selaku pelaku bisnis ekonomi lingkungan sekaligus anggota MLH memberi paparan tata kelola desain bisnis penanganan sampah dengan BKS. Program yang diberi nama waste cyrcular system' MLH. Sistem terdiri dari 7 sub sistem yaitu landing system', farming process, mechanical sorting process, recycling process, Bioreaktor Kapal Selam, Bio Conversion Process, dan Shop Cafetaria. Ketujuh sub sistem wujud kolaborasi. Ibu Aisyiyah dapat mengambil peran di mechanical sorting process, recycling process, dan Shop Cafetaria.
Dra Liliek Tri Prihantini selaku ketua LLHPB kian semangat dengan pertemuan di Langse. Beliau sudah menemukan titik awal kolaborasi. Paparan di Langse bisa segera ditindaklanjuti dengan Training of Trainer (ToT) dalam waktu dekat. Ibu Eny PWA Jateng pun mengamini dan meminta segera dibentuk konsep untuk bisa ditindaklanjuti dengan presentasi di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
Posting Komentar untuk "Ketua Aisyiyah Jawa Tengah Pimpin Rembug Kolaborasi Program Berbasis Lingkungan & Edu Wisata di Laboratorium Bioreaktor Kapal Selam Pati"