Jika sekelilingmu gelap gulita, mungkin kamulah cahayanya. Terdengar seruan lantang yang menjadi ciri khas Gerakan 1000 Cahaya di Bumi Langse Kabupaten Pati Jawa Tengah. Gerakan 1000 Cahaya adalah gerakan inisiatif Muhammadiyah untuk mencari alternatif energi yang jauh lebih ramah lingkungan. Gerakan ini digagas oleh Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai bentuk tindak lanjut amanat Muktamar.
Muhammadiyah memberikan perhatian
serius terhadap climate change, dan melalui program ini berusaha
mengembangkan renewable energy resoources, dan juga penggunaan energi
yang lebih ramah lingkungan, Gerakan ini dilaunching oleh Majelis Lingkungan
Hidup bekerjasama dengan ViriyaENB pada tanggal 6 Mei 2024 di Kantor PP
Muhammadiyah Jakarta.
Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Jawa Tengah ikut menyukseskan Gerakan 1000 Cahaya. Bentuk sinergitas MLH Jawa Tengah pada program ini diwujudkan dengan menyelenggarakan Seminar Gerakan 1000 Cahaya pada hari Sabtu tanggal 22 Juni 2024 jam 09.00 hingga 12.00.
Hadir sebagai pembicara adalah Ibu Hening Purwati Parlan, S.Sos., M.M. selaku Koordinator Gerakan 1000 Cahaya dan Bapak Dr. M. Sobri, S.Pt., M.P. selaku ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Jawa Tengah. Bertindak sebagai Moderator seminar ini adalah Bapak Dr. Sutaryono, SKM.,M.Kes., ketua Majelis Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten sekaligus Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Klaten.
Uniknya acara seminar ini dilangsungkan dari lahan pertanian terpadu laboratorium Bioreaktor Kapal Selam di Langse Pati. Seminar dilaksanakan secara online dan offline. Tampak hadir di Langse Kang Azis dari MLH PP Muhammadiyah, Mas Irwan dari MLH Jawa Tengah, Kang Farid dari MLH Banten, Pak Pur dari MLH Kudus, Ibu Nita dari LLHPB Jepara, Pak Budi Ketua Jaringan Tani Muhammadiyah (Jatam) Pati didampingi Mas Yanto Sekretaris Jatam Pati, serta beberapa perwakilan dari Jatam Pati.
Sementara peserta yang tergabung dalam online via zoom meeting tampak beberapa tokoh lingkungan seperti Cak Giyanto Rembang dan Cak Jude Semarang, dari MLH Jawa Tengah, serta beberapa pimpinan dari MLH Wilayah se-Indonesia.
Ibu Hening sebagai pembicara pertama menjelaskan bahwa Gerakan 1000 Cahaya adalah bentuk Muhammadiyah ikut berkonstribusi pada isu perubahan iklim. Program ini membangun Green Movement dengan fokus pada Ranting, Sekolah, Pondok Pesantren, dan Masjid.
Program yang direncanakan selama tiga tahun ini berusaha menggerakkan amal usaha Muhammadiyah untuk memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha. Beliau juga memotivasi secara khusus kepada Dr. M. Sobri untuk ikut menjadi pelopor dari Gerakan 1000 Cahaya melalui jalur perseorangan sebagai Hero Gerakan 1000 Cahaya. Informasi secara lengkap bisa diakses melalui web 1000cahaya.com
Sementara itu Bapak Sobri mendukung penuh Gerakan 1000 cahaya sebagai bentuk penghematan penggunaan energi di Amal Usaha Muhammadiyah. Beliau juga menghadirkan temuan teknologinya sebagai bentuk energi baru terbarukan. Beliau memberi contoh di tempat seminar tidak ada listrik dari PLN. Listrik diperoleh dari energi kotoran kambing dan kelinci. Energi tersebut juga dipergunakan sebagai penggerak pengairan pertanian yang sekarang sudah terpadu dengan sisten Internet of Things (IoT). Jadi petani bisa mengairi sawah bisa dari mana pun.
Seminar merekomendasikan untuk Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut pertama, memunculkan teknologi lingkungan milik kader Muhammadiyah sendiri untuk menghadapi isu perubahan iklim dan energi baru terbarukan. Kedua, bersinergi dengan majelis, lembaga, dan amal usaha seperti Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), Jaringan Tani Muhammadiyah (Jatam), Lazismu. Ketiga, Melibatkan Cabang dan Ranting se-Jawa Tengah, mengingat Jawa Tengah adalah kekuatan terbesar cabang dan ranting Muhammadiyah.
Setelah seminar selesai, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama produk olahan pertanian berupa lalapan lele. Peserta lemudian diajak untuk melihat Teknologi Bioreaktor Kapal Selam dari miniatur prototype hingga langsung melihat proses terbentuknya gas dan listrik. Kesempatan tersebut juga dipergunakan untuk mengenalkan teknologi IoT baik untuk menghidupkan mesin, menyiram tanaman, memberi pakan ikan, dan cek lokasi berbasis CCTV.
Tampak peserta yang hadir di
Langse sangat terpukau dan pulang dengan optimisme untuk menjadi penggerak
Gerakan 1000 Cahaya dan energi terbarukan yang didapat dari Laboratorium
Bioraktor Kapal Selam di Langse.
Posting Komentar untuk "Gerakan 1000 Cahaya Muhammadiyah Jawa Tengah"